Ternyata
manusia sering mengalami fenomena-fenomena aneh yang sering kali manusia tidak
merasakanya, kali ini saya akan mempostingkan henomena-fenomena neh yang sering
kita temui tapi terkadang kita tidak merasakanya :
1.
Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena di mana seseorang tidak mampu mengenali
wajah-wajah orang atau obyek yang seharusnya sudah dikenal. Orang-orang yang
mengalami kekacauan ini biasanya mampu menggunakan perasaan lainnya untuk
mengenali orang-orang, seperti bau parfum seseorang, bentuk atau gaya rambut,
suara, atau bahkan gaya berjalan mereka. Suatu kasus yang klasik dari kekacauan
ini dimuat dalam sebuah buku yang terbit tahun 1998 dan pernah ditampilkan dalam bentuk opera Michael Nyman berjudul “The man who
mistook his wife for a hat atau orang yang keliru akan istrinya karena topinya. Kita mempunyai beberapa pengalaman akan perasaan, yang datang kepada kita
beberapa saat, dari apa yang kita katakan, dilakukan setelah dikatakan atau
dilakukan sebelumnya, di suatu waktu yang lampau – dari hal-hal di sekeliling
kita, berupa masa lalu, dengan wajah-wajah sama, benda-benda, dan keadaan –
dari pengetahuan kita yang sempurna akan apa yang akan dikatakan nanti,
seolah-olah kita tiba-tiba mengingatnya! – Charles Dickens
2. Fregoli Delusion
Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang jarang terjadi, di mana
seseorang mempercayai bahwa orang-orang yang berbeda, sesungguhnya adalah orang
yang sama yang sedang menyamar. Hal itu sering dihubungkan dengan paranoid dan
kepercayaan bahwa orang yang menyamar itu sedang berusaha untuk menganiaya
dirinya. Kondisi itu diberi nama seperti aktor Italia, Leopoldo Fregoli yang
terkenal dengan kemampuannya untuk merubah diri secara cepat selama
penampilannya aktingnya. Laporan pertama di 1927 dalam sebuah studi kasus pada
seorang wanita berusia 27 tahun yang percaya dia sedang dianiaya oleh dua yang
aktor yang sering dilihatnya di sebuah teater. Dia percaya kalau orang-orang
ini “mengejarnya terus-menerus dengan berubah wujud seperti orang-orang yang dikenalnya
.
3. Capgras Delusion
Capgras delusion adalah fenomena di mana seseorang percaya bahwa sahabat
karib atau keluarganya sudah berganti identitas seperti seorang penipu. Hal ini
berhubungan dengan kepercayaan kuno bahwa bayi-bayi telah dicuri dan digantikan
oleh peri penculik anak dalam dongeng-dongeng di abad pertengahan, seperti juga
khayalan modern mengenai makhluk asing atau alien yang mengambil alih tubuh
dari orang-orang di bumi untuk dijadikan sekutu mereka. Khayalan ini ditemukan paling umum pada pasien berpenyakit jiwa, tetapi
tidak menutup kemungkinan itu juga sudah mengacaukan pikiran anda.
4. L esprit de l Escalier
L’esprit de l’escalier (lelucon di tangga rumah) adalah rasa untuk berpikir
suatu komentar balasan yang cerdas ketika hal itu sudah terlambat untuk
disampaikan. Ungkapan itu dapat digunakan untuk menguraikan tentang komentar
balasan yang cepat terhadap penghinaan, atau setiap komentar pintar dan jenaka,
walaupun kedatangannya sudah terlambatdan tidak berguna lagi diumpamakan kita
berpikir ketika sudah berada di atas tangga meninggalkan suatu kejadian. Sebuah kata dari bahasa Jerman treppenwitz digunakan untuk maksud yang
sama. Ungkapan yang terdekat di dalam bahasa Inggris untuk menguraikan situasi
ini adalah “being wise after the event atau menjadi bijaksana setelah kejadian. Peristiwa itu biasanya disertai oleh perasaan penyesalan karena tidak
terpikirkan sebelumnya untuk memberikan komentar balasan yang cepat di saat
diperlukan. Tapi mungkin lebih bijaksana kalau kita berpikir bahwa balasan itu
mungkin bisa merunyamkan hubungan. Tuhan menyintai orang yang sabar dan menahan
diri.
5. Presque Vu
Presque vu sering diungkapkan dengan kata-kata, “serasa sudah di ujung
lidah” – merupakan perasaan yang kuat bahwa anda akan mendapatkan petunjuk atau
ilham akan apa yang terlupa, tapi tidak pernah datang. Istilah “presque vu”
artinya “hampir melihat”. Sensasi presque vu dapat sangat mengacaukan perasaan
dan pikiran, dan seringkali orang sudah tidur dibuatnya.
6. Jamais Vu
Jamais vu (tidak pernah melihat) digambarkan sebagai sebuah situasi sudah
pernah dikenal tapi tidak bisa mengenali. Hal itu sering dianggap sebagai kebalikan dari deja vu dan menimbulkan
perasaan ngeri dan takut. Anda tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda
mengetahui secara rasional bahwa anda telah berada di dalam situasi itu
sebelumnya. Secara umum dapat dijelaskan ketika seseorang beberapa saat tidak
mengenali seseorang, kata, atau tempat yang sebetulnya sudah diketahuinya. Ini
menjadikan orang percaya bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala dari
kelelahan otak.
7. Deja Senti
Deja Senti adalah fenomena akan sesuatu yang pernah dirasakan. Hal ini
eksklusif sebuah fenomena kejiwaan dan jarang menetap di dalam ingatan anda
setelah itu. Di dalam kata-kata dari orang setelah mengalaminya adalah: “Apa
yang menjadi perhatian adalah apa yang sudah diperhatikan sebelumnya, dan
sungguh sudah dikenal, tetapi sudah dilupakan untuk sementara waktu, dan
sekarang merasa puas seakan-akan hal itu telah diingat kembali. Kemampuan mengingat itu selalu dimulai dengan suara orang lain, atau oleh perkataan
dari pikiranku sendiri, atau dengan apa yang kubaca dan perkataan jiwa. Aku
pikir selama keadaan tidak normal aku berkata-kata secara umum beberapa kalimat
sederhana seperti Oh, ya. Aku mengerti , Tentu saja, aku ingat , dan lain-lain,
hanya satu atau dua menit kemudian aku dapat mengingat kembali semuanya, dengan
tidak memerlukan kata-kata maupun pemikiran yang dinyatakan dengan lisan untuk
menimbulkan ingatan. Aku hanya mendapatkan bahwa perasaan itu serupa dengan apa
yang sudah kurasakan sebelumnya di dalam kondisi tidak normal seperti itu. Anda berpikir baru saja mengucapkannya, tetapi anda juga menyadari bahwa
sesungguhnya tidak mengucapkan suatu kata pun.
8. Deja
Visite
Deja Visite adalah pengalaman yang hanya sedikit orang mengalaminya di mana
melibatkan suatu pengetahuan gaib akan suatu tempat yang baru. Sebagai contoh,
anda mungkin pernah mengetahui jalur jalan di suatu kota yang baru anda datangi
atau pemandangannya meskipun tidak pernah ke sana sebelumnya, dan anda yakin
mustahil mempunyai pengetahuan tentang itu. Kalau Deja Visite tentang hubungan-hubungan
geografis dan ruang, selagi Deja Vecu adalah tentang kejadian-kejadian
sementara waktu. Nathaniel Hawthorne menulis tentang sebuah pengalaman seperti
ini di dalam bukunya “Our Old Home” di mana dia mengunjungi sebuah benteng yang
sudah hancur dan mempunyai pengetahuan lengkap mengenai denah tata letaknya. Ia
kemudiannya mampu melacak pengalaman itu dalam sebuah puisi karangan Alexander Pope yang dibacanya beberapa tahun kemudian. Puisi
itu menggambarkan keadaan benteng itu dengan akurat persis seperti yang
diketahuinya.
9. Deja
Vecu
Deja vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah apa yang dialami banyak orang ketika
mereka berpikirkoo) adalah apa yang dialami banyak orang ketika mereka berpikir
sedang mengalami deja vu. Deja vu adalah perasaan telah melihat sesuatu
sebelumnya, sedangkan deja vecu adalah pengalaman setelah melihat suatu
peristiwa sebelumnya, tapi hanya di dalam detil yang besar – seperti mengenali bau-bauan dan
bunyi-bunyian. Hal ini juga biasanya disertai oleh suatu perasaan yang sangat
kuat akan pengetahuan sesuatu yang akan datang kemudian. Pengalaman yang pernah
terjadi – tidak hanya mengenal apa yang akan datang berikutnya – tetapi juga
mampu mengatakan kepada orang di sekitar apa yang akan datang itu, dan biasanya
itu adalah benar. Ini sangat aneh dan sensasi yang tidak bisa dijelaskan.
10. Deja vu
Deja vu adalah pengalaman tertentu akan sesuatu yang sedang berlangsung di
mana anda sudah mengalaminya atau melihat situasi baru itu sebelumnya – anda
merasa seolah-olah peristiwa telah terjadi atau sedang mengulanginya. Pengalaman itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti sudah
mengenal dan suatu perasaan berupa kengerian, asing, atau aneh. Pengalaman
“yang sebelumnya” ini biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadangkadang
ada suatu perasaan pasti bahwa itu sudah terjadi di masa lalu.
Terkadang tanpa kita sadari seringkali kita memikirkan suatu hal yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran. Padahal awalnya kita tdiak sedang memikirkan hal etrsebut. Hal itu wajar karena manusia memiliki beberapa fenomena aneh yang terjadi dalam pikiran manusia. Sekian artikel dari saya, semoga bermafaat :)
0 komentar:
Post a Comment